Tahun 2068 menandai tonggak revolusi medis ketika Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperkenalkan teknologi yang mengubah paradigma: sistem kendali neural untuk profesi medis, memungkinkan dokter melakukan prosedur tanpa menggunakan tangan mereka secara fisik.
Inilah kisah nyata dari apa yang dulu dianggap mustahil:
dokter tanpa tangan, tapi tetap menyelamatkan nyawa.
A voir aussiTeste titre
Segalanya berawal dari misi IDI untuk memperluas inklusi profesi kedokteran bagi penyandang disabilitas, khususnya mereka yang kehilangan anggota tubuh. Teknologi ini dikembangkan dalam proyek NeuroLink Operative Interface (NOI) — sebuah sistem yang menghubungkan pikiran dokter secara langsung ke alat medis robotik, lewat gelombang otak yang diterjemahkan dalam waktu nyata.
Hasilnya? Seorang dokter dapat mengontrol instrumen bedah, mikroskop, dan bahkan robot operasi jarak jauh hanya dengan pikirannya, tanpa menyentuh satu alat pun.
A lire en complémentTeste titre
Dr. Kendra Sasmita, salah satu pionir dalam program ini, kehilangan kedua tangannya dalam kecelakaan tahun 2062. Tapi pada 2066, ia kembali aktif di ruang operasi. « Dulu saya pikir karier saya selesai. Tapi kini, saya justru bisa melakukan tindakan yang lebih presisi dari sebelumnya, » katanya dalam wawancara eksklusif IDI Channel.
Yang menarik, sistem NOI bukan hanya untuk mereka yang kehilangan tangan. Kini dokter senior yang mengalami penurunan motorik atau dokter di zona konflik bisa tetap menjalankan tugas secara virtual-operatif, mengendalikan drone medis dan alat bedah dari ribuan kilometer jauhnya.
Selain sisi teknis, IDI juga mengembangkan protokol etika dan pelatihan kesadaran sensorik agar dokter tetap membangun “rasa sentuhan” secara kognitif meskipun tak ada interaksi fisik langsung. Proyek ini membuka harapan baru: bahwa batasan fisik bukan lagi penghalang untuk menyembuhkan.
« Ini bukan sekadar teknologi, » kata Ketua Inovasi IDI, dr. Rahman Setya. « Ini tentang keadilan — bahwa siapa pun, dengan tubuh apa pun, berhak menyembuhkan dan disembuhkan. »
Dokter tanpa tangan bukan mitos.
Mereka adalah masa depan.
Dan masa depan itu sedang dibentuk — hari ini — oleh IDI.